Thursday, October 19, 2006

hanya dalam sembilan lembar kertas berwarna hijau
perkenalan, dan apa yang akan dijalani tertuang

Jogja, 2 november 2002

Bandung, 3 mei 2001

bahagia asaku
sedih asaku
tiada sampai
bulan disana
hanya mimpi dan angan
akahkah ku dapat?
tumbuh dihati
meski tak pernah kuingat
jauh asaku
dekat asaku
disini didalam hati
hanya untukmu...

Yang tertinggal

terkatup mata melihat tajam pandang kenangan
membisu untuk berbisik dari hati
tak perlu teriak, teman !
tak perlu kau teriakkan
karena aku berada disini
dekat dihatimu….
(9/1/2006 11:39:26 AM)

Seandainya

langit masih biru seperti saat kita lewati jalan itu
aku ingin mengulang lagi doa hati yg pernah terucap

jalan itu masih belum berubah
aku ingin sekedar mengenang jejak kita disana

pohon itu masih ada
aku ingin sekedar berteduh untuk mengingat kita pernah duduk dibawah sana

yah...beberapa masa terlewat sudah
kini aku berjalan sendiri.....

Kira-kira seperti ini....

still we have lost this sunset
nobody this evening saw to us with the united hands
while the blue wind fell over the world
I have seen from my window
the festivity of placing on far mounts
sometimes, like one currency
a sun piece was caught fire between the hands
I remembered to you with the tight spirit
from that sadness that you know to me
(P. Neruda)

Tuesday, October 17, 2006

Yang terlihat

terkelupas sehelai
tercabik luka
kusambungkan dengan pilu
menambah bilur dan kerut

sungguh lama
terasa lama
sambungannya masih terlihat
akankah hilang?

Yang Jauh Disana

desir angin dari tangkai ke tangkai
pohonan diluar jendela
mengabarkan kau pergi
ke langit-Nya
yang biru oleh cinta

Selamat bertemu dengan keabadian hidup
kepada-Nya segala persoalan dikembalikan
juga nyawa dan raga kita

Monday, October 16, 2006

Pergi Saja

pergi kemana?
rasanya tembok tinggi disekelilingku
tak ada sedikit celahpun disana

tapi aku sudah ga tahan disini
terlalu banyak kalimat menyakitkan
terlalu sering menerima kekasaran

seandainya ada celah disana
mungkin aku bisa menyelinap

Monday, October 02, 2006

Di Keterbatasan

Aku selalu menjadi nomor sekian diantara sekian
Aku tak pernah terlihat diantara yang terlihat
Aku diinjak² diantara yang terinjak²
Betul .... Aku memang seperti ini ada nya

Sesuatu Yang Berlebih

kadang untuk melengkapi apa yg kita tidak punya, kita mencari
kadang untuk menyempurnakan, kita juga harus mencari
walaupun kita tahu bahwa tiada hal yang sempurna...

kamu tau itu juga kan...?

kelebihan dan kekurangan
mereka saling mendukung untuk mengisi kekosongan

diri sendiri, orang lain
tapi jangan berlebih

"....tapi kalo kadarnya udah berlebih?"
dia berkata .. "kita tambah air dingin untuk menyejukannya"
"apakah sama dengan mengalah?"
dia berkata lagi .. "sabar dan doa"

dan aku mengerti maksudnya....

Suatu Hari

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu



".....seseorang mengirimkannya untukku"

Sebentar Saja

tidak ada sepatah katapun keluar
yang tadinya ngelantur
jadi ikutan sedih, dan ikut merasakan

sabar,,,kau pasti bisa melalui itu semua
jangan pernah patah
tetap tersenyum
karena senyum itu putih,,,

First....

kenapa manusia bosan dengan kehidupan yang itu² saja?
apakah tiada berartinya detik yg telah dia lalui?
detak jantung yg terus terpacu seiringnya berlalunya waktu?

ah...harus banyak nuansa, demikian dia berkata
dan lalu aku bertanya lagi...seberapa banyak nuansa yang harus diciptakan?
seberapa banyak warna yang harus digoreskan?

Setelah itu, kita harus tetap melanjutkannya sampai sesuatu menjemput kita